Dokter


Emergency


Whatsapp


Dokter

Emergency

WhatsApp
Mengenal Penyakit Diabetes: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan

Ditinjau oleh: dr. F.C. Puspita Hapsari, Sp.PD

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang memiliki potensi serius untuk menyebabkan kematian. Penderitanya memerlukan perhatian dan penanganan yang sangat khusus untuk mengendalikan penyakit ini dan menjalani kehidupan yang lebih sehat. 

Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa 1 dari 10 orang di seluruh dunia menderita diabetes dengan risiko 1 kematian setiap 5 detik. Di Indonesia sendiri pada tahun 2021 menempati posisi ke-5 sebagai negara dengan pengidap diabetes tertinggi di dunia yaitu sebesar 19,47 juta.

Selain meningkatkan risiko kematian, penyakit ini juga dapat secara signifikan mengurangi kualitas hidup individu yang terkena dampaknya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang penyebab, gejala, serta pengelolaan yang efektif dalam upaya membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Ketahui lebih lanjut dengan membaca ulasan ini hingga selesai.

Pengertian Diabetes

Diabetes adalah sebuah penyakit metabolik yang terjadi ketika kadar gula dalam darah meningkat, tetapi tubuh tidak dapat memanfaatkannya secara efektif. Penyakit ini masuk dalam kategori penyakit kronis yang berbahaya, terutama jika tidak dikelola dengan baik dan berisiko menyebabkan komplikasi serius.

Melansir dari WHO, diabetes adalah penyakit metabolik kronis dengan tanda adanya peningkatan kadar glukosa darah (gula darah tinggi), yang seiring berjalannya waktu, menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.

Penyebab Diabetes

Gula darah adalah sumber energi yang penting untuk tubuh, tetapi asupannya harus disesuaikan dengan aktivitas fisik. Jika asupan gula lebih tinggi dari aktivitas fisik, gula darah akan menumpuk dan meningkatkan risiko diabetes.

Adapun penyebab tubuh gagal membakar gula secara maksimal antara lain:

  • Asupan gula terlalu tinggi

  • Kurang aktivitas fisik

  • Terdapat gangguan tubuh dalam merespon insulin

  • Penurunan produksi insulin oleh pankreas

  • Terdapat hormon lain yang menyebabkan kinerja insulin terhambat

Untuk diketahui, Insulin adalah hormon yang membantu tubuh menyerap gula ke dalam sel-sel tubuh untuk diolah menjadi energi. Gula yang tidak digunakan akan disimpan sebagai cadangan energi.

Gejala Diabetes

Seringkali diabetes diketahui setelah melakukan pemeriksaan kadar gula darah, namun penyakit ini juga memiliki gejala. Kondisi berikut ini adalah beberapa tanda seseorang memiliki gula darah tinggi:

  • Mudah lelah meski tidak banyak melakukan aktivitas fisik

  • Sering haus meski sudah minum cukup air

  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

  • Rasa lapar ekstrem yang kerap terjadi

  • Pandangan kabur

  • Luka sulit sembuh

  • Sering buang air kecil

  • Mudah mengalami infeksi, seperti pada kulit, gusi, serta organ intim

Gejala diabetes bisa terjadi secara cepat sehingga pasien bisa merasakan perubahan tubuh yang ekstrem. Adapun seseorang dikatakan memiliki kadar gula darah tinggi jika hasil pemeriksaan menunjukkan:

  1. Kadar gula darah >200 mg/dL, dengan gejala berupa sering haus, mudah lapar, sering buang air kecil, dan gejala lain seperti yang telah disebutkan.

  2. Angka kadar gula darah puasa mencapai >126 mg/dL. Kadar gula darah puasa adalah tingkat gula darah pada hasil pemeriksaan setelah individu tidak mendapat asupan kalori minimal 8 jam.

  3. Kadar gula darah >200 mg/dL pasca Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Ini merupakan tes setelah individu mendapat asupan gula sekitar 75 gram.

Saat ini memang sudah terdapat banyak alat tes gula darah mandiri, namun untuk mengetahui terdapat penyakit diabetes sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan ke dokter.

Jenis-Jenis Diabetes

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diabetes terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Diabetes Tipe 1

Hakikatnya, diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel beta dalam pankreas yang menghasilkan insulin. 

Penyebab pasti kondisi ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik dan infeksi virus diperkirakan berperan. Namun, kebiasaan pola makan dan gaya hidup bukanlah penyebabnya.

  • Diabetes Tipe 2

Berbeda dengan tipe sebelumnya, pada diabetes tipe 2, sel-sel tidak merespons insulin secara normal atau biasa disebut resistensi insulin.

Hal ini menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin untuk mencoba agar sel merespons. Pada akhirnya, pankreas tidak dapat mengimbanginya, sehingga gula darah meningkat.

  • Diabetes Gestasional

Umumnya, penyakit diabetes gestasional bersifat sementara. Ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin selama kehamilan.

Namun, biasanya dapat sembuh dengan sendirinya pasca melahirkan. Tipe ini biasanya dapat terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan di minggu ke-24.

Diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan hipertensi. Ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional juga berisiko mengalami diabetes gestasional lagi di kehamilan berikutnya, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 setelah melahirkan.

Pengobatan Penyakit Diabetes

Pengobatan diabetes melibatkan pendekatan holistik yang meliputi edukasi, perencanaan pola makan yang seimbang, olahraga teratur, penggunaan obat-obatan atau insulin, dan pemantauan gula darah secara mandiri. 

Penggunaan obat herbal untuk mengontrol gula darah harus dilakukan dengan izin dan pengawasan dokter, karena dapat berinteraksi dengan obat-obatan konvensional.

Upaya Pencegahan

Pencegahan diabetes melibatkan komitmen jangka panjang untuk gaya hidup sehat. Hal ini meliputi:

  • Pola makan sehat dengan gizi seimbang

  • Rutin berolahraga 

  • Menjaga berat badan ideal

  • Memantau tekanan darah normal

  • Mengurangi konsumsi alkohol

  • Memantau kadar gula darah secara teratur

  • Menghentikan kebiasaan merokok


Terlebih jika individu memiliki riwayat diabetes, maka perlu melakukan upaya pencegahan secara rutin dan ketat untuk mengurangi risiko terkena atau mengendalikan diabetes lebih efektif.

Selain mengikuti poin-poin di atas, pemeriksaan gula darah secara teratur dapat dilakukan dengan melaksanakan Medical Check Up secara berkala, yaitu minimal 6 bulan sekali. Dengan begitu, bisa mendeteksi lebih dini adanya suatu penyakit.

Radjak Hospital memiliki layanan Medical Check Up yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Tak hanya itu, terkait penanganan dan pengobatan diabetes secara komprehensif juga dapat dilakukan di RS. MH. Thamrin Cileungsi member of Radjak Hospital dengan tim multidisiplin yang siap memberikan penanganan secara tepat.


Kategori : #Diabetes
dr. MR. Kurnia Eni Sapitri, Sp.PD., FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. Susanto Salim, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. Bima Valentino Samsudin Grandis, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. M. Zulfikar Abadi, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Djaserlin Saragih, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Zuhri Dirgantoro, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Djaserlin Saragih, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Suvianto Hendri Lesmana, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Irman Firmansyah, Sp.PD, FINASIM, SH, MH

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Godfried E. Y. S, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Asnath Vera Safitri Matondang, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

Dr. dr. H. Iman Firmansyah, SH, MH, Sp.PD, KPTI, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Ika Wulan Yuliani, Sp.PD (KR)

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Prawiro Sukito Phoa, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Dewi Gathmyr, Sp.PD, KGH, MARS

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Pandu Tridana Sakti, SpPD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng

dr. Dories Septiana, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr William Soeryaatmadjak, Sp.PD, FPCP

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng

dr. Rizha Zethira, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr.F.C. Puspita Hapsari Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Nicholas, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Henny Tannady Tan, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng

dr. Ruswhandi, Sp.PD.,GEH

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Mohammad Rosyid Ridho, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. Andri Affandi, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Bobby Prima, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka



Menurut WHO 2019, dari 500 juta orang yang mengalami osteoarthritis atau pengapuran sendi, 60% di antaranya adalah perempuan. Penyebab utama kondisi ini adalah perubahan hormon saat menopause, yang berdampak pada berkurangnya produksi cairan sendi (sinovial fluid). Cairan ini berfungsi sebagai pelum...



Banyak yang mengira puasa bisa memperparah maag dan asam lambung. Padahal, jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan lambung! Apa saja manfaatnya? Dan bagaimana cara agar puasa tetap lancar tanpa gangguan maag?Manfaat Puasa bagi Penderita Maag dan Asam La...



Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun virus ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Meski gejalanya kerap mirip dengan flu biasa, dampaknya dapat m...