Menurut WHO 2019, dari 500 juta orang yang mengalami osteoarthritis atau pengapuran sendi, 60% di antaranya adalah perempuan. Penyebab utama kondisi ini adalah perubahan hormon saat menopause, yang berdampak pada berkurangnya produksi cairan sendi (sinovial fluid). Cairan ini berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar sendi. Ketika produksinya menurun, tulang rawan lebih cepat mengalami kerusakan, menyebabkan nyeri, kaku, dan peradangan.

Selain itu, struktur tubuh perempuan juga membuat mereka lebih rentan mengalami nyeri sendi. Lebar panggul yang lebih besar dibandingkan laki-laki menyebabkan distribusi beban tubuh yang berbeda, sehingga lutut menerima tekanan lebih besar. Ditambah lagi, massa otot perempuan umumnya lebih sedikit, sehingga beban pada sendi lebih tinggi, terutama jika mengalami kelebihan berat badan.

Kurangnya aktivitas fisik juga dapat melemahkan otot yang berfungsi menopang sendi, meningkatkan risiko cedera, dan mempercepat degenerasi tulang rawan. Pola makan yang rendah kalsium dan vitamin D berkontribusi pada menurunnya kepadatan tulang, membuat sendi lebih rentan terhadap pengapuran. Selain itu, penggunaan sepatu hak tinggi dalam jangka panjang dapat memberikan tekanan berlebih pada lutut dan pergelangan kaki, memperburuk gejala osteoarthritis.

Sebagai upaya untuk mengurangi gejala, penggunaan obat alami pengapuran tulang dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Beberapa bahan alami seperti kunyit, jahe, dan minyak ikan dikenal memiliki sifat antiinflamasi yang mendukung kesehatan sendi. Teh hijau yang kaya antioksidan mampu melindungi tulang rawan dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara makanan kaya kalsium dan vitamin D, seperti susu dan brokoli, berperan dalam memperkuat struktur tulang.

Gejala Pengapuran Tulang

1. Nyeri sendi: Terutama saat beraktivitas seperti berjalan jauh atau berdiri lama.

2. Kekakuan sendi: Biasanya terjadi pada pagi hari atau setelah beristirahat.

3. Pembengkakan dan kemerahan. 

4. Perubahan bentuk sendi: Menyebabkan jari menjadi bengkak, lunak, dan memerah.

5. Berkurangnya fleksibilitas: Menjadi lebih kaku dan sulit digerakkan.

6. Kelemahan otot 

7. Benjolan pada sendi di jari tangan dan jari tangan bengkok.

Cara Menghindari Pengapuran Tulang

1. Jaga berat badan ideal: Setiap 1 kg kelebihan berat badan bisa menambah beban pada lutut hingga 4 kg.

2. Rutin bergerak: Usahakan untuk melangkah minimal 8.000 langkah per hari untuk menjaga fleksibilitas sendi.

3. Konsumsi makanan bergizi: Perbanyak sayuran hijau, ikan, dan biji-bijian untuk mendukung kesehatan sendi.

4. Hindari duduk terlalu lama: Posisi duduk yang statis dalam waktu lama bisa mempercepat kerusakan sendi.

5. Periksa kesehatan secara rutin: Jika mulai merasakan nyeri sendi, segera konsultasikan dengan dokter untuk pencegahan lebih awal..

Olahraga yang Cocok untuk Penderita Pengapuran Tulang

1. Berenang: Mengurangi tekanan pada sendi sambil memperkuat otot.

2. Jalan santai: Menjaga mobilitas sendi tanpa memberi beban berlebih.

3. Yoga & Tai Chi: Meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh.

4. Bersepeda: Melatih otot tanpa tekanan besar pada sendi.

5. Latihan kekuatan ringan: Menggunakan beban ringan untuk memperkuat otot pendukung sendi.

Dengan menjaga pola hidup sehat, memilih olahraga yang tepat, dan mengonsumsi makanan bergizi, perempuan bisa mengurangi risiko pengapuran sendi dan menjaga kesehatan lutut dalam jangka panjang. Jika nyeri sendi terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis di Radjak Hospital agar mendapatkan penanganan yang sesuai.

Ditinjau oleh: dr. Boby Harul Priono, Sp.OT., AIFO-K, CIPS