Sebagian orang masih mengira bahwa HIV dan AIDS adalah hal yang sama. Namun faktanya kedua kondisi tersebut berbeda. Agar tidak keliru, ketahui perbedaan HIV dan AIDS melalui artikel ini.
Melansir dari situs Kemenkes, temuan kasus HIV sampai dengan Maret 2022 terlapor sebanyak 329.581 orang, sedangkan kasus AIDS sebanyak 137.397. Hal ini menandakan terdapat perbedaan antara kedua penyakit menular tersebut.
Lantas apa perbedaan HIV dan AIDS? Baca artikel ini hingga selesai untuk mengetahui perbedaan keduanya, ciri-ciri HIV AIDS, hingga penanganannya.
Perbedaan HIV dan AIDS
Untuk mengetahui perbedaan HIV dan AIDS adalah dengan memahami pengertian keduanya. Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyerang sel-sel CD4, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel-sel CD4 semakin berkurang, sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.
Sementara Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah. AIDS merupakan konsekuensi serius dari serangan HIV yang ditandai dengan kondisi dan gejala yang kompleks.
Untuk menyederhanakannya, berikut adalah tabel perbedaan HIV dan AIDS:
Jadi perbedaan HIV dan AIDS adalah penyakit HIV merupakan suatu virus, sedangkan AIDS adalah kondisi akhir saat virus tersebut tidak tertangani dengan baik.
Ciri-Ciri HIV AIDS
Agar lebih memahami perbedaan keduanya, ketahui lebih lanjut gejalanya masing-masing.
Ciri-Ciri HIV
Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Gejala HIV biasanya baru muncul setelah beberapa minggu atau bulan setelah terinfeksi. Gejala HIV yang umum meliputi:
Demam
Kelelahan
Sakit kepala
Diare
Sariawan
Ruam kulit
Pembesaran kelenjar getah bening
Ciri-ciri AIDS
Gejala AIDS biasanya lebih berat dan lebih beragam daripada gejala HIV. Gejala AIDS yang umum meliputi:
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Demam berkepanjangan
Diare yang tidak kunjung sembuh
Infeksi oportunistik, seperti infeksi bakteri, virus, atau jamur yang biasanya tidak menimbulkan penyakit pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat
Tahapan HIV dan AIDS
Terdapat 3 tahapan dari penyakit HIV yang berujung AIDS dengan berbagai gejala, mulai dari gejala ringan hingga parah.
Fase Infeksi HIV Akut
Gejala awal pada tahapan ini umumnya, meliputi: sakit kepala, flu, demam, serta muncul ruam. Selanjutnya, virus mulai merusak sel darah putih serta menyerang sistem kekebalan tubuh.
Pada tahap ini, tingkat HIV dalam darah sangatlah tinggi dan memiliki risiko penularan yang cukup besar.
Fase Infeksi HIV Kronis
Kemudian pada tahap HIV kronis, virus berkembang biak dengan rendah dan tanpa gejala signifikan. Namun, jika tidak segera mendapatkan penanganan, HIV kronis akan terus tumbuh sampai 10 tahun kedepan.
AIDS
Ini adalah tahapan terakhir dari infeksi HIV dan merupakan yang paling parah. Pada kondisi ini, kekebalan tubuh tidak mampu melawan infeksi, bakteri, serta sel kanker.
Jumlah sel CD4 dalam tubuh penderita AIDS mengalami penurunan hingga mencapai 200 sel/mm3, sementara pada kondisi tubuh yang sehat dan normal, rentang jumlah CD4 berkisar antara 500 hingga 1.600 sel/mm3.
Virus ini menyerang imunitas tubuh dengan sangat cepat. Jadi jika tidak mendapat penanganan, perkiraan hidup penderita penyakit HIV AIDS ini juga akan semakin singkat.
Pengobatan HIV AIDS
Meskipun penderita HIV AIDS memiliki signifikansi yang kecil untuk sembuh, namun dengan pengobatan tertentu bisa membuat ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS) dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik, meningkatkan kualitas hidup, dan memperpanjang harapan hidup mereka.
Saat ini, obat untuk mengatasi HIV dan AIDS adalah Antiretroviral (ARV). Tujuan dari penggunaan ARV adalah untuk menghambat perkembangan virus, sehingga penderita HIV/AIDS dapat terhindar dari infeksi oportunistik dan tetap menjalani kehidupan produktif seperti individu yang tidak terkena HIV.
Pencegahan Penyakit HIV dan AIDS
Tubuh manusia tidak dapat menghilangkan HIV dan tidak ada obat HIV yang efektif. Jadi, begitu mengidap HIV, maka akan terus mengidapnya seumur hidup.
Oleh karena itu, perlu berhati-hati dengan melakukan pencegahan agar tidak terjangkit virus ini. Salah satunya adalah dengan memahami bagaimana proses penularan HIV. Penularan penyakit HIV adalah melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah HIV:
Tidak melakukan hubungan seksual berisiko, yaitu hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang belum diketahui status HIV-nya.
Menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual, termasuk hubungan seksual anal dan oral.
Tidak menggunakan jarum suntik bersama dengan orang lain.
Mencegah penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
HIV dan AIDS adalah dua penyakit yang serius. Namun, dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat, HIV dan AIDS dapat dicegah dan diobati.
Jika Sahabat Radjak atau orang terdekat merasakan gejala ringan seperti ciri-ciri HIV dan AIDS yang disebutkan, segera periksakan ke dokter spesialis penyakit dalam. Kamu bisa membuat janji konsultasi langsung ke cabang Radjak Hospital terdekat.
Semoga artikel ini bermanfaat, bagikan juga artikel ini agar lebih banyak orang yang mendapatkan manfaatnya. Salam sehat!
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Pada masa pertumbuhan, keterlambatan berbicara (speech delay) dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan bahasa an...
22 January 2025
Purwakarta, 11 November 2024 – Pada pukul 15.40 WIB sore tadi, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi KM 92 ar...
12 November 2024
Gangguan tiroid adalah masalah kesehatan yang dipicu oleh kelainan bentuk dan fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid se...
28 May 2024
RS Harapan Keluarga Jababeka (member of Radjak Hospital), telah berpartisipasi dalam kegiatan Bakti Sosial Operasi Katar...
03 May 2024
Radjak Hospital, dengan komitmen tinggi terhadap kesehatan masyarakat, kembali menghadirkan Posko Kesehatan untuk menduk...
30 March 2024
Dalam upaya kepedulian terhadap masyarakat, Radjak Hospital Salemba memberikan bantuan kepada 1.000 pekerja rentan di Ja...
27 March 2024
Berpuasa bagi pasien diabetes dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius dan merupakan tantangan tersendiri b...
21 March 2024
Perut terasa perih saat puasa? Ketahui 4 cara mengatasi asam lambung naik agar puasa kembali nyaman.Puasa Ramadan adalah...
18 March 2024
Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun virus ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Meski gejalanya kerap mirip dengan flu biasa, dampaknya dapat m...
Pada masa pertumbuhan, keterlambatan berbicara (speech delay) dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan bahasa anak usia dini. Kondisi ini memengaruhi kemampuan anak prasekolah untuk berkomunikasi secara efektif, yang sangat penting dalam berinteraksi dan beradaptasi di lingkungan sosial mere...
Purwakarta, 11 November 2024 – Pada pukul 15.40 WIB sore tadi, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi KM 92 arah Jakarta. Kecelakaan ini melibatkan sejumlah kendaraan, termasuk sebuah truk yang mengalami rem blong sehingga menabrak kendaraan lain di depannya. Hingga saat ini, total 30 oran...