Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2022, sekitar 650 juta orang dewasa di dunia mengalami obesitas.
Obesitas dapat meningkatkan kemungkinan terkena berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Oleh karena itu, penting untuk menurunkan berat badan jika mengalami obesitas.
Ada berbagai cara untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah dengan gastric balloon. Prosedur medis ini dapat dokter sarankan untuk pasien obesitas yang telah melakukan berbagai cara diet namun belum memberi hasil penurunan berat badan yang signifikan.
Apa Itu Intragastric Balloon?
Intragastric Balloon atau Gastric balloon adalah prosedur medis yang melibatkan pemasangan balon di dalam lambung. Balon ini akan membuat lambung terasa lebih penuh, sehingga makan pun menjadi lebih sedikit.
Gastric balloon merupakan cara alternatif untuk menurunkan berat badan yang lebih nyaman untuk pasien yang tidak bisa atau tidak ingin menjalankan operasi bariatrik. Operasi bariatrik adalah prosedur medis yang melibatkan pengurangan ukuran lambung atau usus.
Gastric balloon tidak memerlukan tindakan operasi atau anestesi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kapsul balon melalui mulut. Kapsul ini akan mengembang di dalam lambung menjadi balon berukuran sekitar 400 ml.
Balon ini akan tinggal di dalam lambung selama 4-6 bulan. Setelah itu, balon akan dihilangkan melalui endoskopi.
Manfaat Gastric Balloon
Gastric balloon memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Mendorong penurunan berat badan dengan cepat dan efektif
Mampu menurunkan berat badan hingga 15-20%
Memiliki risiko komplikasi yang rendah
Tidak memerlukan tindakan operasi atau anestesi
Siapa yang Cocok untuk Gastric Balloon?
Gastric balloon cocok untuk orang dewasa dengan indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih, atau IMT 27-29 dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes tipe 2 atau hipertensi.
Cara Kerja Gastric Balloon
Gastric balloon bekerja dengan cara membuat lambung terasa lebih penuh. Hal ini akan membuat Anda merasa cepat kenyang dan makan lebih sedikit.
Balon ini juga akan memperlambat pengosongan lambung, sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama.
Prosedur Pemasangan Gastric Balloon
Prosedur pemasangan gastric balloon dilakukan di bawah pengawasan dokter. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit.
Berikut adalah langkah-langkah pemasangan gastric balloon:
Melakukan pembiusan pada pasien untuk mengurangi rasa sakit
Dokter akan memasukkan kapsul balon melalui mulut.
Kapsul balon akan mengembang di dalam lambung menjadi balon berukuran sekitar 400 ml.
Balon akan dihubungkan ke tabung yang akan digunakan untuk menghilangkan balon nanti.
Pasca Pemasangan Gastric Balloon
Setelah prosedur pemasangan gastric balloon, pasien akan diminta untuk beristirahat selama beberapa jam. Pasien juga akan diberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan mual. Setelah itu, akan diperbolehkan pulang.
Selama menggunakan gastric balloon, pasien harus mengikuti beberapa aturan, antara lain:
Minum banyak air
Makan makanan yang sehat dan bergizi
Hindari makanan yang keras atau tajam
Hindari aktivitas berat
Gastric balloon adalah cara alternatif untuk menurunkan berat badan tanpa perlu pembedahan. Prosedur ini cocok untuk orang dewasa dengan IMT 30 atau lebih, atau IMT 27-29 dengan kondisi kesehatan tertentu.
Tentunya agar hasil penurunan badan maksimal, dibutuhkan komitmen dan konsistensi. Maka dari itu perlu tim multidisiplin yang akan membantu dari proses pra-operasi hingga pasca operasi untuk memantau dan mengontrol keberhasilannya.
Jika mempertimbangkan untuk menggunakan gastric balloon, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah memenuhi syarat atau tidak.
Layanan ini juga tersedia di Radjak Hospital Salemba Obesity Center. Tim multidisiplin kami siap membantu untuk menangani masalah obesitas dengan berbagai cara, termasuk Intragastric Balloon. Untuk info dan pendaftaran bisa langsung menghubungi nomor berikut.
Center Of Excellence Radjak Hospital Salemba: +62 821-6485-8402
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data Badan Kes...
06 November 2023
Obesitas telah menjadi salah satu masalah kesehatan global yang kian serius dengan dampak yang merugikan terhadap kualit...
04 October 2023
Dalam upaya untuk melawan obesitas, operasi bariatrik hadir sebagai solusi yang patut dipertimbangkan. Karena pada kenya...
16 September 2023
Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun virus ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Meski gejalanya kerap mirip dengan flu biasa, dampaknya dapat m...
Pada masa pertumbuhan, keterlambatan berbicara (speech delay) dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan bahasa anak usia dini. Kondisi ini memengaruhi kemampuan anak prasekolah untuk berkomunikasi secara efektif, yang sangat penting dalam berinteraksi dan beradaptasi di lingkungan sosial mere...
Purwakarta, 11 November 2024 – Pada pukul 15.40 WIB sore tadi, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi KM 92 arah Jakarta. Kecelakaan ini melibatkan sejumlah kendaraan, termasuk sebuah truk yang mengalami rem blong sehingga menabrak kendaraan lain di depannya. Hingga saat ini, total 30 oran...