Mata adalah salah satu panca indera yang berperan penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Hampir 80% dari informasi yang kita terima dari dunia luar diperoleh melalui penglihatan. Gangguan dalam indera penglihatan dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup seseorang. Salah satu gangguan penglihatan yang mungkin kita kenal adalah buta warna.
Lantas apa pengertian sebenarnya dari buta warna? Benarkah gangguan penglihatan satu ini merupakan penyakit turunan? Simak ulasan artikel ini untuk mengetahuinya.
Apa Itu Buta Warna?
Dikenal sebagai Colour Vision Deficiency (CVD), buta warna adalah kondisi di mana mata mengalami kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya kelainan genetik atau penyakit keturunan yang terkait dengan kromosom X.
Buta warna dapat diwariskan secara herediter dari orang tua ke anak. Pada umumnya, pola pewarisan ini menunjukkan bahwa ibu dapat mewariskan kondisi buta warna kepada anak laki-lakinya, sedangkan anak perempuan mungkin menjadi pembawa gen (carrier) tanpa menampakkan gejala buta warna. Selain itu, gangguan penglihatan warna dapat bersifat bawaan (kongenital) atau didapat setelah kelahiran.
Buta warna dapat dijelaskan sebagai penurunan kemampuan mata dalam membedakan warna tertentu. Penderita buta warna mungkin mengalami kesulitan dalam melihat warna seperti merah, hijau, biru, atau campuran warna-warna tersebut. Meskipun kemampuan untuk membedakan warna terganggu, biasanya tajam penglihatan tetap normal.
Ini berarti bahwa penderita buta warna masih bisa menjalani aktivitas sehari-hari mereka tanpa menyadari kekurangan ini. Mereka mungkin mengandalkan perbedaan dalam ukuran, bentuk, kecerahan, dan pengalaman pribadi untuk memahami objek-objek di sekitar mereka.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa sebagian besar kasus buta warna tidak terdeteksi secara medis dan biasanya tidak mengancam jiwa. Namun, penting untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kondisi ini, terutama karena buta warna lebih umum terjadi pada pria daripada wanita.
Penyebab Buta Warna
Meskipun faktor genetik atau keturunan adalah penyebab utama buta warna, ada juga faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan penglihatan ini. Beberapa faktor lain yang dapat memicu buta warna meliputi penyakit mata atau cedera yang merusak sistem saraf optik dan retina. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk melihat warna, dan kemampuan ini biasanya berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Jadi, meskipun buta warna bisa menjadi penyakit keturunan, ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhinya. Penting untuk memahami bahwa buta warna tidak selalu berarti ketidakmampuan untuk melihat sama sekali, melainkan kesulitan dalam membedakan beberapa warna tertentu. Deteksi dini dan pemahaman mengenai kondisi ini dapat membantu individu untuk mengatasi dan beradaptasi dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Jika indikasi buta warna terjadi pada kamu atau orang terdekat, segera konsultasikan ke dokter mata untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan penanganannya. Layanan terkait kondisi mata ini tersedia di Radjak Hospital Cengkareng.
Untuk informasi dan pendaftaran konsultasi bisa langsung menghubungi kontak berikut ini.
Customer Care: 0812-1968-2628
Pendaftaran: 0813-9816-6363
Spesialis Mata
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Mata
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Mata
Radjak Hospital Purwakarta
Spesialis Mata
Radjak Hospital Jababeka
Spesialis Mata
Radjak Hospital Cengkareng
Spesialis Mata
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Mata
Radjak Hospital Cileungsi
Spesialis Mata
Radjak Hospital Salemba
Spesialis Mata
Radjak Hospital Purwakarta
Menurut WHO 2019, dari 500 juta orang yang mengalami osteoarthritis atau pengapuran sendi, 60% di antaranya adalah perempuan. Penyebab utama kondisi ini adalah perubahan hormon saat menopause, yang berdampak pada berkurangnya produksi cairan sendi (sinovial fluid). Cairan ini berfungsi sebagai pelum...
Banyak yang mengira puasa bisa memperparah maag dan asam lambung. Padahal, jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan lambung! Apa saja manfaatnya? Dan bagaimana cara agar puasa tetap lancar tanpa gangguan maag?Manfaat Puasa bagi Penderita Maag dan Asam La...
Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun virus ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Meski gejalanya kerap mirip dengan flu biasa, dampaknya dapat m...