Dokter


Emergency


Whatsapp


Dokter

Emergency

WhatsApp
4 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa

Perut terasa perih saat puasa? Ketahui 4 cara mengatasi asam lambung naik agar puasa kembali nyaman.

Puasa Ramadan adalah momen yang sakral bagi umat Islam di seluruh dunia. Bagi kebanyakan orang, berpuasa merupakan hal yang lumrah. Namun, bagi yang mengidap masalah pencernaan seperti asam lambung naik, menjalani puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Asam lambung naik dapat mengganggu aktivitas sehari-hari selama puasa, oleh karena itu penting untuk mengatasi masalah ini dengan tepat.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu naiknya asam lambung saat puasa, seperti makanan yang dikonsumsi, tidur langsung setelah makan, dan kebiasaan tidak sehat lainnya. 

Untuk itu, perlu adanya langkah-langkah pencegahan agar asam lambung tetap terkendali selama menjalani ibadah puasa.

Cara Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa

Asam lambung naik bisa menjadi tantangan selama bulan puasa. Untuk itu, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

  1. Perhatikan Asupan Makanan: Pilihlah makanan yang tepat saat sahur dan berbuka. Hindari makanan pedas, asam, berlemak seperti gorengan, santan, cokelat, minuman bersoda, dan kopi. Sebagai gantinya, konsumsi makanan yang ringan dan mudah dicerna seperti sayuran hijau, jahe hangat, dan makanan berserat tinggi.

  2. Porsi Makan yang Tepat: Hindari makan dalam porsi besar sekaligus. Makanlah secara perlahan dan dalam porsi kecil untuk mencegah beban berlebihan pada lambung.

  3. Kunyah Makanan Secara Perlahan: Mengunyah makanan dengan baik membantu pencernaan dan mencegah terjadinya naiknya asam lambung.

  4. Hindari Minum Berlebihan dan Tidur Setelah Makan: Jangan minum terlalu banyak air saat sahur dan berbuka. Berikan jeda antara makan dan minum agar pencernaan berjalan lancar. Selain itu, hindari tidur langsung setelah makan untuk mencegah refluks asam lambung.

Manfaat Puasa untuk Kesehatan Lambung

Puasa Ramadan juga memberikan dampak positif bagi kesehatan lambung, yaitu salah satu bagian sistem pencernaan yang sangat penting. Adapun manfaat puasa bagi kesehatan lambung antara lain: 

  • Menurunkan Risiko Naiknya Asam Lambung: Puasa dapat meringankan sekresi asam lambung, sehingga risiko luka pada dinding lambung berkurang.

  • Mengurangi Gerakan pada Lambung dan Usus: Berkurangnya waktu makan selama puasa juga menurunkan pergerakan dalam lambung dan usus, memungkinkan lambung dan usus untuk memulihkan diri.

  • Meredakan Stres dan Tekanan Mental: Puasa dapat mengurangi stres dan tekanan mental, yang merupakan pemicu kenaikan asam lambung.

Dengan mengikuti tips-tips di atas dan memperhatikan manfaat puasa untuk kesehatan lambung, harapannya dapat membantu mengatasi masalah asam lambung saat menjalani ibadah puasa. 

Jika masalah asam lambung masih berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Hubungi kontak Radjak Hospital terdekat untuk info selengkapnya.


Kategori :
dr. MR. Kurnia Eni Sapitri, Sp.PD., FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. Susanto Salim, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. Bima Valentino Samsudin Grandis, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. M. Zulfikar Abadi, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Djaserlin Saragih, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Zuhri Dirgantoro, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Djaserlin Saragih, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Suvianto Hendri Lesmana, Sp.PD, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Irman Firmansyah, Sp.PD, FINASIM, SH, MH

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Godfried E. Y. S, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Asnath Vera Safitri Matondang, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

Dr. dr. H. Iman Firmansyah, SH, MH, Sp.PD, KPTI, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Ika Wulan Yuliani, Sp.PD (KR)

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Prawiro Sukito Phoa, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Dewi Gathmyr, Sp.PD, KGH, MARS

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Pandu Tridana Sakti, SpPD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng

dr. Dories Septiana, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr William Soeryaatmadjak, Sp.PD, FPCP

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng

dr. Rizha Zethira, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr.F.C. Puspita Hapsari Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cileungsi

dr. Nicholas, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Henny Tannady Tan, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Cengkareng

dr. Ruswhandi, Sp.PD.,GEH

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Salemba

dr. Mohammad Rosyid Ridho, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Purwakarta

dr. Andri Affandi, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka

dr. Bobby Prima, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
Radjak Hospital Jababeka



Menurut WHO 2019, dari 500 juta orang yang mengalami osteoarthritis atau pengapuran sendi, 60% di antaranya adalah perempuan. Penyebab utama kondisi ini adalah perubahan hormon saat menopause, yang berdampak pada berkurangnya produksi cairan sendi (sinovial fluid). Cairan ini berfungsi sebagai pelum...



Banyak yang mengira puasa bisa memperparah maag dan asam lambung. Padahal, jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan lambung! Apa saja manfaatnya? Dan bagaimana cara agar puasa tetap lancar tanpa gangguan maag?Manfaat Puasa bagi Penderita Maag dan Asam La...



Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun virus ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Meski gejalanya kerap mirip dengan flu biasa, dampaknya dapat m...