Dokter


Emergency


Whatsapp


Dokter

Emergency

WhatsApp
Gen atau Gizi: Mana yang Lebih Berpengaruh pada Tinggi Badan?

Ditinjau oleh: dr. Bintari Anindhita, Sp.GK

Tinggi badan adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Baik faktor genetik maupun faktor lingkungan, termasuk gizi memiliki peran penting pada pertumbuhan tinggi badan.

Namun persentase pengaruh faktor genetik dan lingkungan pada tinggi badan dapat berbeda. Lantas manakah yang lebih berpengaruh? Baca ulasan ini hingga selesai untuk mengetahuinya.

Faktor yang Memengaruhi Tinggi Badan

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki pengaruh mencapai 80% pada tinggi badan seseorang di negara maju. Melansir dari Scientific American, penelitian oleh Chao-Qiang Lai dari Tufts University mengungkapkan bahwa faktor genetik menentukan 60-80% perbedaan tinggi badan antar individu, sedangkan 20%-40% lainnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, khususnya nutrisi.

Sementara pada negara berkembang, faktor lingkungan lah yang lebih berpengaruh. Faktor lingkungan tersebut meliputi nutrisi, adanya suatu penyakit, serta keadaan sosio-ekonomi.

Terdapat dua periode pertumbuhan yang akan mempengaruhi tinggi badan seseorang. Periode pertumbuhan pertama yaitu sejak masa kehamilan hingga usia 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Periode kedua adalah pada masa remaja sebelum pubertas. 

Pada kedua periode tersebut faktor lingkungan, terutama nutrisi dan kondisi kesehatan lebih mempengaruhi tinggi badan seseorang. Maka tak heran, menjaga asupan bernutrisi dengan gizi seimbang sangat perlu diperhatikan untuk tumbuh kembang anak yang baik.

Bagaimana Faktor Lingkungan Dapat Memengaruhi Tinggi Badan?

Selain warisan genetik atau faktor keturunan, faktor lingkungan juga berperan dalam pertumbuhan tinggi badan seseorang, khususnya pada masa pertumbuhan. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Nutrisi

Pertumbuhan linier sangat dipengaruhi oleh nutrisi, yang adalah faktor lingkungan terpenting. Gangguan pertumbuhan seringkali terjadi ketika pasokan nutrisi terbatas, sehingga nutrisi yang ada digunakan terutama untuk fungsi dasar metabolisme, dan ini bisa menghambat pertumbuhan.

Maka asupan nutrisi yang cukup tak hanya dapat memenuhi fungsi dasar metabolisme, tetapi juga membantu pertumbuhan yang optimal.

  1. Kondisi Kesehatan

Adanya suatu penyakit dan nutrisi memiliki hubungan yang sinergis. Pada satu sisi, kurangnya asupan nutrisi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti infeksi karena sistem imun yang lemah. 

Di sisi lain, adanya infeksi juga dapat memengaruhi pertumbuhan karena dapat menyebabkan asupan nutrisi semakin berkurang, gangguan penyerapan nutrisi, dapat juga menyebabkan hilangnya nutrisi secara langsung seperti pada kondisi diare dan meningkatkan kebutuhan tubuh akan nutrisi. 

Cara Menambah Tinggi Badan di Masa Kehamilan hingga Pertumbuhan

Nutrisi 1000 hari pertama kehidupan sejak masa kehamilan hingga usia anak kurang lebih 2 tahun akan mempengaruhi tinggi badan seseorang. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang mencukupi sejak masa kehamilan, menyusui, hingga usia 2 tahun memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan. 

Adanya gangguan nutrisi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Ini tentunya juga berhubungan dengan tinggi badan seseorang di masa mendatang. 

Oleh karena itu, sejak masa kehamilan perlu memperhatikan asupan nutrisi agar sesuai dan mencukupi kebutuhan. Untuk trimester pertama ibu hamil membutuhkan tambahan kalori sebanyak 180 kkal, pada trimester kedua dan ketiga membutuhkan tambahan kalori sebanyak 300 kkal dengan protein masing-masing sebanyak 10 dan 30 g. 

  • Makanan yang Menambah Tinggi Badan di 6 Bulan Pertama

Pada periode menyusui terutama 6 bulan pertama, ASI merupakan sumber makanan anak satu-satunya, sehingga apa yang dikonsumsi oleh ibu menjadi sangat penting. Pada periode menyusui pada enam bulan pertama dan kedua ibu juga membutuhkan tambahan kalori dan protein. 

Ekstra kalori tersebut sebaiknya diutamakan dari bahan makanan sumber protein untuk dapat membantu mencukupi kebutuhan protein tambahan, yaitu lauk pauk seperti ayam, ikan, telur, tahu dan tempe.

  • Menambah Tinggi Badan dengan Gizi Seimbang 6-24 Bulan

Selanjutnya pada periode 6 hingga 24 bulan, ASI serta makanan pendamping ASI sangat penting untuk tumbuh kembang anak, termasuk tinggi badan. 

Adapun syarat MPASI, ialah frekuensi, jumlah dan, konsistensi yang tepat, serta pemberian makan aktif, proses yang bersih, dan pilihan yang bervariasi. Terkadang, variasi makanan yang kurang terutama pada protein dapat menjadi faktor penyebab stunting. 

  • Makanan yang Menambah Tinggi Badan saat Pubertas

Periode pertumbuhan penting lainnya adalah saat pubertas. Asupan nutrisi dengan gizi seimbang perlu diperhatikan dengan baik agar anak memiliki tinggi badan optimal.

Beberapa nutrisi penting yang harus terkandung untuk menambah tinggi badan pada masa pubertas antara lain; protein, kalsium, vitamin D, A, C, zat besi, asam folat, dan karbohidrat.

Makanan tersebut meliputi daging tanpa lemak, ikan, produk susu, sayuran hijau, buah-buahan seperti kiwi, jeruk, hingga kacang-kacangan.

Selain makanan, penting juga untuk menjaga pola tidur yang cukup dan berolahraga secara teratur untuk mendukung pertumbuhan yang optimal selama masa pubertas.

Lebih lanjut sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan individu. 

Kategori : #Gizi


Menurut WHO 2019, dari 500 juta orang yang mengalami osteoarthritis atau pengapuran sendi, 60% di antaranya adalah perempuan. Penyebab utama kondisi ini adalah perubahan hormon saat menopause, yang berdampak pada berkurangnya produksi cairan sendi (sinovial fluid). Cairan ini berfungsi sebagai pelum...



Banyak yang mengira puasa bisa memperparah maag dan asam lambung. Padahal, jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan lambung! Apa saja manfaatnya? Dan bagaimana cara agar puasa tetap lancar tanpa gangguan maag?Manfaat Puasa bagi Penderita Maag dan Asam La...



Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun virus ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Meski gejalanya kerap mirip dengan flu biasa, dampaknya dapat m...