Dalam upaya untuk melawan obesitas, operasi bariatrik hadir sebagai solusi yang patut dipertimbangkan. Karena pada kenyataannya, sebagian orang telah berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara, namun tidak kunjung memberikan hasil yang signifikan.
Obesitas adalah salah satu masalah global yang mengancam kesehatan termasuk di Indonesia. Pentingnya mengatasi obesitas, bukan sekedar tentang penampilan fisik, tapi juga karena melibatkan risiko masalah kesehatan serius.
Memutuskan untuk menjalani operasi obesitas adalah langkah yang besar. Maka dari itu perlu mempelajari lebih dalam mengenai konsep, prosedur, risiko, hingga perawatan pasca operasi. Dengan begitu bisa membantu untuk membuat keputusan yang tepat, simak selengkapnya.
Apa Itu Bariatrik?
Bariatrik adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu baros, yang artinya ‘besar’ atau ‘berat’. Berdasarkan pengertiannya, bariatrik adalah ilmu bedah yang secara khusus menangani pasien dengan berat badan berlebih atau obesitas.
Operasi bariatrik adalah prosedur pembedahan yang melibatkan perubahan pada sistem pencernaan untuk mengurangi jumlah kalori yang tubuh serap.
Hal ini dapat mendorong penurunan berat badan yang signifikan serta membantu memperbaiki berbagai kondisi kesehatan terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan lainnya.
Perlu adanya komitmen untuk menjalani prosedur bedah ini. Karena operasi bariatrik adalah program multidisiplin untuk menurunkan berat badan, sehingga pola makan sehat, olahraga dan perawatan masalah kesehatan tetap perlu diterapkan.
Mengapa Operasi Bariatrik Diperlukan?
Seseorang yang memiliki berat badan berlebihan memiliki risiko yang signifikan terhadap berbagai jenis penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, masalah jantung, gangguan ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.
Di samping itu, harapan hidup individu dengan obesitas morbid (obesitas parah) juga dapat berkurang hingga sepuluh tahun daripada orang seusia dengan berat badan normal. Namun, bariatrik tidak semata-mata menjadi pilihan pertama untuk mengatasi berat badan berlebih.
Seseorang dengan obesitas memerlukan operasi bariatrik ketika telah mencoba berbagai metode penurunan berat badan, namun tidak berhasil. Adapun alasan lain metode ini diperlukan antara lain:
Risiko kesehatan yang tinggi terhadap berbagai penyakit serius.
Memengaruhi kualitas hidup secara signifikan, mulai dari fisik hingga psikologis.
Telah mengidap penyakit terkait obesitas, seperti perlemakan hati, masalah persendian, dan lainnya.
Dapat meningkatkan harapan hidup.
Indikasi Perlu Menjalani Operasi Bariatrik
Indikasi seseorang perlu menjalani operasi bariatrik dapat beragam dan harus ditentukan oleh tim medis yang berpengalaman dalam perawatan obesitas. Secara umum, berikut adalah beberapa syarat seseorang bisa menjalani operasi ini, yaitu:
BMI > 35 tanpa komorbid
BMI > 30 dengan komorbid (hipertensi, diabetes, masalah ginjal, dsb.)
Telah mencoba berbagai metode penurunan berat badan, seperti diet, olahraga, perubahan pola hidup, namun tetap kesulitan menurunkan atau mempertahankan berat badan
Sepakat dengan tindak lanjut pasca operasi, seperti perubahan gaya hidup yang lebih sehat serta pemeriksaan rutin
Risiko Operasi Obesitas
Setiap tindakan medis memiliki potensi risiko, termasuk bedah bariatrik, yang merupakan jenis operasi pada organ dalam perut.
Meskipun risikonya relatif rendah, pasien tetap harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap operasi ini serta mematuhi perawatan dan program latihan pasca operasi untuk menjaga kesehatannya dengan konsisten.
Jenis Operasi Bariatrik
Terdapat beberapa jenis operasi untuk menurunkan berat badan. Namun beberapa yang paling umum adalah sebagai berikut:
Gastric Band: sebuah pita dipasang di sekeliling perut, sehingga tidak perlu makan terlalu banyak untuk merasa kenyang.
Gastric Bypass: bagian atas lambung menyatu dengan usus kecil, sehingga merasa lebih cepat kenyang dan tidak menyerap banyak kalori dari makanan.
Sleeve Gastrectomy: mengecilkan volume lambung, sehingga lambung seperti berbentuk lengan panjang pada baju (sleeve). Metode ini membuat asupan makanan yang bisa masuk menjadi lebih sedikit serta menjadi mudah kenyang.
Semua tipe operasi ini dapat mendorong penurunan berat badan signifikan dalam waktu yang relatif singkat, tentunya ditunjang dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
Prosedur Operasi dengan Sleeve Gastrectomy
Operasi bariatrik dengan metode sleeve gastrectomy menjadi salah satu metode pilihan yang relatif lebih nyaman. Karena pada metode ini hanya dilakukan pada lambung tanpa melibatkan organ lainnya.
Metode sleeve gastrectomy akan mengecilkan ukuran lambung hingga hanya tersisa ? dari ukuran aslinya. Dengan teknik laparoskopi, operasi bariatrik dengan metode ini tidak memerlukan sayatan besar (minim invasif), sehingga bekas luka sayatan juga kecil.
Meski memiliki signifikansi klinis yang besar untuk mendorong penurunan berat badan, namun hasil tindakan bariatrik tidak akan optimal tanpa komitmen jangka panjang.
Maka dari itu, setiap tahap pelaksanaan sangatlah penting. Radjak Hospital berfokus pada pelayanan yang komprehensif, mulai dari pra-operasi hingga pasca operasi. Dengan begitu, pasien bisa mendapatkan dukungan penuh mulai dari pengambilan keputusan hingga perjalanan hidup pasca operasi bariatrik.
Tahap Pra-Operasi
Pada tahapan ini tim dokter spesialis multidisiplin seperti dokter spesialis penyakit dalam, nutrisionis, hingga psikolog akan mengevaluasi kesiapan pasien. Tak hanya itu, pasien juga pasien dapat berkonsultasi secara mendalam, sehingga bisa mendapatkan pemahaman mendetail tentang tata laksana hingga kehidupan pasca operasi.
Terkait persiapan nutrisi, nutrisionis akan membantu pasien dalam menyesuaikan pola makan sebelum operasi, termasuk diet rendah kalori atau diet khusus sesuai dengan rekomendasi dokter.
Terdapat juga persiapan toleransi operasi yang mencakup pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Selanjutnya pasien juga mendapatkan pemeriksaan penunjang advance meliputi:
Gastroendoskopi
EKG
Pemeriksaan Sleep Apnea
Pelaksanaan Bedah Sleeve Gastrectomy
Seperti tindakan bedah pada umumnya, sebelumnya pasien akan diberi anestesi umum untuk memastikan mereka tidak merasa sakit selama prosedur.
Selama prosedur sleeve gastrectomy menggunakan teknik laparoskopi, tim dokter spesialis, terutama dokter spesialis bedah digestif akan mengurangi volume lambung pasien dengan mengangkat sebagian besar lambung dan menjadikannya berbentuk tabung yang sempit. Ini akan mengurangi kapasitas lambung dan mengurangi rasa lapar.
Pasca Operasi
Setelah tahapan pelaksanaan selesai, pasien akan dipindahkan ke unit perawatan untuk pemantauan yang ketat. Perawat akan memeriksa tanda-tanda vital, memberikan obat penghilang rasa sakit, dan memantau kondisi pasien.
Pada proses pemulihan, pasien akan mendapatkan instruksi mengenai diet cairan, baru secara bertahap beralih ke makanan padat. Dalam hal ini Radjak Hospital, memberikan layanan catering yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan gizi pasien.
Pasien juga akan menjalani konsultasi rutin dengan tim medis untuk memantau kemajuan serta evaluasi dampak operasi.
Penting untuk diingat bahwa keberhasilan operasi bariatrik tidak hanya tergantung pada tindakan bedah itu sendiri, tetapi juga pada komitmen pasien untuk mengadopsi perubahan gaya hidup yang sehat. Pasca operasi, dukungan tim medis, dan perawatan yang berkelanjutan, bersama dengan perubahan diet dan aktivitas fisik, adalah kunci untuk mencapai dan mempertahankan hasil yang baik.
Sementara operasi bariatrik dapat memberikan harapan baru dan perubahan positif dalam hidup seseorang, keputusan untuk menjalani prosedur ini harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang risiko dan manfaatnya, serta dengan dukungan yang kuat dari tim medis dan keluarga. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, operasi bariatrik dapat menjadi langkah awal menuju hidup yang lebih sehat, bahagia, dan berkualitas.
Penanganan obesitas telah menjadi salah satu perhatian yang cukup serius. Melalui Obesity Center Radjak Hospital Salemba, pasien dengan masalah terkait berat badan berlebih bisa mendapatkan penanganan sesuai secara komprehensif dan intensif, mulai dari perencanaan diet hingga tindakan bedah bariatrik jika diperlukan.
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data Badan Kes...
06 November 2023
Obesitas telah menjadi salah satu masalah kesehatan global yang kian serius dengan dampak yang merugikan terhadap kualit...
04 October 2023
Dalam upaya untuk melawan obesitas, operasi bariatrik hadir sebagai solusi yang patut dipertimbangkan. Karena pada kenya...
16 September 2023
Menurut WHO 2019, dari 500 juta orang yang mengalami osteoarthritis atau pengapuran sendi, 60% di antaranya adalah perempuan. Penyebab utama kondisi ini adalah perubahan hormon saat menopause, yang berdampak pada berkurangnya produksi cairan sendi (sinovial fluid). Cairan ini berfungsi sebagai pelum...
Banyak yang mengira puasa bisa memperparah maag dan asam lambung. Padahal, jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan lambung! Apa saja manfaatnya? Dan bagaimana cara agar puasa tetap lancar tanpa gangguan maag?Manfaat Puasa bagi Penderita Maag dan Asam La...
Human Metapneumovirus (HMPV) mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun virus ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan yang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Meski gejalanya kerap mirip dengan flu biasa, dampaknya dapat m...